Kesulitan guru untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 di Sekolah yang melatar belakangi STKIP PGRI Sumatera Barat khususnya Program Studi Pendidikan Sejarah melaksanakan Seminar Nasional di STKIP PGRI Sumatera Barat dengan Tema " Melalui Penerapan Kurikulum 2013 kita tingkatkan Profeaionalisme Guru Dalam Proses Pembelajaran"
"Persoalan itu muncul karena diantara para guru itu sulit untuk mengubah mindsetnya, perubahan proses pembelajaran dari teacher centered ke student centered, rendahnya moral spiritual, budaya membaca dan meneliti masih rendah" Ungkap Hamid Hasan.
"Untuk penerapan Kurikulum 2013, para guru harus dilatih. Kendati gurunya berkualitas, tapi dengan adanya hal baru seperti kurikulum 2013 ini tentu mereka harus dilatih guna mensingkronisasikan proses pengajaran yang mereka lakukan pada peserta didik" Tambah Hamid Hasan.
Tidak itu saja, dalam Kurikulum 2013 juga memuat muatan pendidikan yang mengubah pola pengajaran para guru. Ini karena dirinya melihat masih adanya para guru yang menginginkan sebagian siswa lulus dan sebagian lagi tidak lulus. "Atas dasar pemikiran itu, kami dari tim perumus Kurikulum 2013 lalu mengubah pola pengajaran itu, dimana kami merumuskan program Remedi yang gunanya untuk menghindari siswa itu dari status tidak naik kelas atau status tidak lulus," terang Hamid Lagi. Persoalan lain yang kini masih juga dirasakan dalam penerapan Kurikulum 2013, yakni kesalahpahaman penerapan saintifik. Dimana para guru tidak bisa membedakan metoda dengan kompetensi.
Pemateri lain, Iryasman dalam paparannya menyebutkan kerangka perkembangan kurikulum juga didukung oleh berbagai kebijakan yang dikembangkan secara nasional, yang substansinya meliputi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Kompetensi Abad 21 (4C), dan Penilaian Higher Order Thinking Skills (HOTS).
"Substansi perkembangan ini harus terimplementasi pada proses pembelajaran dan sistem penilaian. Implikasinya semua guru harus memahami perkembangan ini, mulai dari pemahaman secara konseptual, sampai kepada menyusun perencanaan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, sampai kepada proses penilaian pembelajaran, " kata Iryasman.
Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat, Zusmelia mengatakan yang penting dalam Seminar Nasional ini tidak lain ingin mendapatkan semacam pencerahan bagi para guru dan dosen STKIP PGRI Sumatera Barat tentang Kurikulum 2013 yang diberikan oleh ketua tim perumus Kurikulum 2013 yakni Hamid Hasan.
Salah satu pencerahan yang ingin kami dapatkan langsung dari ketua tim perumus itu menyangkut hasil beberapa revisi Kurikulum 2013. "Jadi dengan hadirnya ketua tim perumus kurikulum, baik para guru yang diundang dalam seminar ini dan juga dosen di lingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat bisa mendapatkan pencerahan terkait hasil revisi terbaru dari kurikulum 2013 ini," kata Zusmelia.
Khusus bagi dosen STKIP PGRI Sumatera Barat, lanjut Zusmelia, pencerahan menyangkut kurikulum ini jelas sangat diperlukan, soalnya para dosen ini nantinya akan mentransferkan ilmu yang mereka dapati kepada para mahasiswa, yang nantinya akan melakukan praktik lapangan di sejumlah Sekolah. "Selain itu kurikulum 2013 akan mampu membawa perubahan kearah yang lebih bagus dalam dunia pendidikan di Indonesia," kata Zusmelia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar